Minggu, 20 Mei 2012


 SASTRA BUKAN HANYA SEKEDAR KATA

Sebuah pernyataan yang dapat memberikan pandangan luas. “Sastra Bukan Hanya Sekedar Kata” adalah ungkapan yang benar keberadaannya. Hal yang dapat membuat manusia sadar akan kemanusiaannya. Semua diulas dalam sastra,dengan adanya sebuah karya sastra berupa novel,puisi,cerpen,hikayat,drama dll, namun kadang banyak manusia yang menyepelekan hal itu,dengan rupa-rupa pertanyaan “apa itu sastra?” untuk apa sastra?”. Mereka hanya orang-orang yang tidak mengerti bagaimana kehidupannya adalah sebuah karya sastra nyata yang ia jalani. Karena karya-karya sastra muncul dengan pandangan kehidupan,dilihat dari segi kehidupan sesungguhnya. Mungkin beberapa karya sastra berada dalam khayal dan fiksi, sehingga dianggap sebagai karya lamunan atau khayalan. Itu adalah hal ketidaktahuan orang-orang bahwa sesungguhnya kehidupan di dunia ini tidak terlepas dari fungsi sastra yang sebenarnya.
Ø  Fungsi Sastra
Sastra telah diakui sejak puluhan tahun lalu dan merupakan media penting untuk membangun sebuah nilai-nilai dan kesadaran akan norma dalam kehidupa masyarakat ,bahkan bangsa. Dapat juga sebagai media komunikasi bahakan hiburan. Sastra dapat merubah semua pandangan karena “Sastra Bukan Hanya Sekedar Kata”.
Memberikan banyak wawasan kepada pembaca,nilai dan norma yang tergambar jelas didalamnya merupakan satu hal yang dapat memberikan banyak hal kepada pembacanya agar menjadi sebuah penilaian baik atau buruk. Karya sastra merupakan hiburan karena media apresiasi atau expresi kegembiraan dan kesedihan.
Contoh dalam beberapa puisi yang berjudul “Nusantara Membara” dan “Anak-Anak Reformasi” Citra buruk pada zamanya masa setelah reformasi 1997 telah digambar kandalam puisi-puisi ini,dan menjadi pertanda dan penyandar lahirnya reformasi pada tahun 1998. Dua puisi ini berkaitan dengan bagaimana kekerasan dan kerusakan pada masa itu.


Nusantara Membara
karya Nanang Rijono
Bara menyelusup
disudut hati dingin
32 tahun terpenjara.
Bara dimana-mana
Bara di kelam bangsa.
Mendidihkan darah.
Membakar amarah.
          Amuk meraja


   


    ANAK-ANAK REFORMASI
Karya Nanang Rijono
Anakku  kembar tiga
Lelaki semuanya
Lahir di bulan Januari
Tak lama setelah Letter of intens ditandatangani

Anak pertama kuberi nama Krismonadi Putra
Anak yang lahir ketika negara ini
mengalami krisis moneter yang besar sekali
Kuberi nama demikian,agar kami sekeluarga terus ingat
Bahwa negara kita nyaris bangkrut dan sekarat
Untung ada IMF, yang mau menyutikkan dananya
Meskipun kita harus kehilangan wibawa

Anak kedua kuberi nama Kriscaya Abdinagara
Artinya anak yang lahir ketika krisis kepeercayaan kepada
aparat negara melanda
Kuberi nama sedemikian, agar kami sekeluarga terus eling
Bahwa korupsi,kolusi, dan nepotisme sudah merajalela
dari kota sampai ke desa, dari pejabat penting
sampai bawahan yang tak kurus kering
Untung masih ada kyai dan ulama, yang mengingatkan aparat
meskipun sangat terlambat

Anak ketiga kuberi nama Kristal Maskisruh
 artinya anak yang lahir ketika krisis total melanda
dan maraknys bentrok aparat dengan mahasiswa yang unjuk rasa
kubersi sedemikian, agar kami sekeluarga  terus sadar
bahwa negara ini menghadapi persoalan besar
dan harus ada reformasi total dan pergantian kepemimpinan nasional
Untung mahasiswa tidak di tunggangi oleh pihak ketiga
sehingga mereka tidak ikut menjadi penjarah kota atau
 terbakar hangus dengan sia-sia

Anakku kembar tiga
Lelaki semmuanya
Lahir di bulan Januari
Tak lama kemudian terjadi suksesi

Ø  Sastra
     Sebuah kata yang bukan sekedar rangkaian tanpa maknaSastra adalah kerja intelektual yang cerdas dan memberikan gambaran baru dalam kehidupan sehingga mengemban fungsi menghibur, menyindir, dan membentuk perilaku masyarakat atau pembaca. Belajar hidup tidak harus pergi jauh, semua orang dapat belajar dari orang-orang  yang dekat dalam kehidupan keseharian,dalam keseharian kita pun banyak belajar  dan banyak memahami sesuatu disekitar kita. Puisi berjudul “ berguru “ berikut menyiratkan kerendahan hati sosok aku yang menyadri dirinya belajar kepada banyak pihak dari guru yang banyak dekat dengannya hingga seorang guru bangsa.




BERGURU
Karya Syamsul Khaidir
Kepada diri aku berguru
Kepada anakku aku berguru
Kepada Emha aku berguru
Kepada Rendra aku berguru
Kepada Bung Karno aku berguru
Kepada guru aku berguru

Kepada ibuku aku berguru


Kepada bapakku aku berguru
Kepada adikku aku berguru
Kepada kakakku aku berguru
Kepada istriku aku berguru
Kepada musuhku aku berguru

Kepada alam aku berguru
Kepada nabi aku berguru
Kepada-Mu, ya Tuhan
aku berguru
ALLAH



  KECERDASAN TERKANDUNG DALAM SASTRA

            Masyarakat sastra merupakan kaum intelektual ,jangan pernah berpandangan bahwa karya sastra yang dihasilkan hanyalah sebuah karya khayalan atau pun sebuah lamunan belaka. Banyaknya ketidak pahaman bagaimana pada jamannya kemerdekan 1945 para intelektualah yang membuat karya-karya sastra untuk dapat membangkitkan semangat perjuangan para pahlawan, seperti : Chairil Anwar yang kita peringati pada hari ini sebagai hari kematiannya (25-April-2012). Berkat karya-karya beliaulah berkobarlah api semangat para pejuang kita pada masa itu.
Karya sastra yang cerdas hanya dapat dipahami oleh pembaca yang cerdas. Karya cerdas akan menjadi dangkal dan kering sewaktu dibaca dengan tingkat intelektual pembaca yang rendah.
Dan sampai kapanpun pastilah sastra itu memerankan dirinya untuk
menyinggung, menghibur, mendidik, (tanpa memaksa, sejenis menawarkan), dan membentuk atau membangun kesadaran (tanpa mendokrin). Cintailah sastra Indonesia sebagai aset berharga bangsa,kalo bukan kita yang mencintai siapa lagi?

          KESIMPULAN

·         Sastra memang bukan hanya sekedar kata tetapi lebih kepada makna yang terkandung dalam sebuah karya sastra itu sendiri dan bukan hanya sebuah karya yang dinilai sebagai sebuah khayalan atau karya lamunan semata tapi semua itu bercermin kepada kehidupan.
·         Bukan orang-orang bodoh yang dapat membuat sebuah karya sastra akan tetapi orang yang cerdas dan memiliki sikap intelektulitas.
·         Karya sastra yang cerdas bergantung dengan bagaimana si pembacanya.
·         Karya sastra dapat menjadi sebuah hal yang mengabadikan sebuah momentum dari setiap masa.
            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar